Zebra Finch


Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Order: Passeriformes
Family: Estrildidae
Genus: Taeniopygia
Species: T. guttata
Binomial name
Taeniopygia guttata

Zebra Finch , Taeniopygia guttata (sebelumnya bernama Poephila guttata),  adalah finch dari family estrildide yang paling umum dan dikenal di Australia Tengah dan meluas ke sebagian besar benua tersebut. Burung ini juga dapat ditemukan dialam liar di Indonesia dan Timor Timur. Burung tersebut telah diperkenalkan ke Puerto Rico, Portugal, Brasil dan Amerika Serikat
Zebra Finch berukuran panjang  sekitar 10 cm  dan biasanya makan biji rumput dan millet. Suara dari jenis ini sebagian besar terdiri dari panggilan. Zebra finch hidup di padang rumput dan hutan, biasanya dekat dengan air.  Mereka biasanya ditemukan di stepa terbuka dengan semak-semak dan pohon-pohon yang tersebar, tetapi telah beradaptasi dengan kehadiran manusia, mengambil keuntungan dari mata air dan lahan buatan manusia . Zebra finch - termasuk sebagian besar varian yang dikembangkan manusia  - secara luas dipelihara oleh peneliti genetik, peternak dan hobist.
Di habitat aslinya zebra finch berbiak setelah hujan lebat, yang dapat terjadi setiap saat sepanjang tahun. Burung di penangkaran dapat berkembang biak sepanjang tahun. Burung liar beradaptasi dan bervariasi dalam kebiasaan bersarang mereka, dengan sarang yang ditemukan dalam lubang, pohon-pohon yang rendah, semak-semak, tanah, rumah rayap, luabng kelinci, dan di sarang burung lain. Di luar masa berbiak, sarang digunakan untuk tidur.
Waktu hidup Zebra Finch sangat bervariasi karena faktor genetik dan lingkungan.  Di alam liar Zebra Finch dapat hidup hingga lima tahun.  Didalam kurungan burung ini bisa bertahan hingga umur 5 sampai 7 tahun. Jika dipelihara dengan baik mereka bisa hidup hingga 12 tahun bahkan ada yang bisa hidup sampai 14,5 tahun.  Ancaman terbesar terhadap kelangsungan hidup spesies ini adalah karena dimangsa kucing atau hilangnya sumber pakan alami.
Zebra finch dibagi menjadi dua sub spesies
·         Taeniopygia guttata guttata, Zebra Finch Timor, meluas dari Lombok di Kepulauan Sunda atau Nusa Tenggara, di daerah pesisir sekitar benua Australia.
·         Taeniopygia guttata castanotis ditemukan di berbagai benua Australia.
Perbedaan morfologi dari kedua subspesies adalah dari segi ukuran. T. g. guttata lebih kecil dari T. g. castanotis. Selain itu, T.g. jantan memiliki garis-garis dada lebih sedikit, tidak sampai bawah paruh.
Zebra finch tersebar luas luas di Australia, Tasmania, dan Kepulauan Flores.
Suara zebra finch keras dan riuh. Panggilan mereka seperti "bip" keras, "meep", "oi!" atau "a-ha!". Nyanyiannya jantan berupa beep kecil, yang mengarah ke sebuah lagu berirama dari berbagai kompleksitas. Nyanyian setiap jantan berbeda-beda, meskipun burung yang berasal dari garis keturunan yang sama akan menunjukkan kesamaan, dan semua memiliki keunikan suara sendiri. Anakan zebra finch biasanya meniru lagu induk jantan dengan sedikit variasi. Lagu dapat berubah selama masa pubertas, tetapi setelah itu akan tetap seumur hidupnya.  
Zebra Finch jantan mulai berkicau saat pubertas, sementara betina tidak memiliki kemampuan berkicau.  Hal ini disebabkan perbedaan perkembangan, dimana didalam embrio, zebra finch jantan memproduksi estrogen, yang diubah menjadi hormon seperti testosteron di otak, yang pada gilirannya menyebabkan perkembangan sistem saraf untuk sistem lagu. Lagu-lagu mereka dimulai dengan suara terputus-putus, tetapi ketika mereka terus mencoba, mereka dapat mencocokkan apa yang dinyanyikan dengan kicauan bapaknya, dan mereka dengan cepat dapat menyempurnakan kicauannya. Selama masa-masa formatif, mereka akan menggabungkan suara dari lingkungan nya ke dalam lagu-lagu mereka, juga menggunakan inspirasi dari kicauan jantan-jantan.

Zebra finch jantan menggunakan kicauannya sebagian sebagai panggilan kawin. Perkawinan biasanya disertai dengan suara bernada tinggi. Mereka juga akan mengeluarkan suara mendesis ketika melindungi wilayahnya.
Zebra finch, seperti kebanyakan family estrildidae, adalah pemakan bijian, paruhnya disesuaikan untuk mengupas biji kecil. Mereka lebih memilih millet, tetapi juga dapat mengkonsumsi banyak jenis bijian. Selain memakan bijian, zebra finch dalam penangkaran juga mau memakan egg food. Mereka juga bisa mengkonsumsi makanan segar, seperti potongan-potongan kecil selada cincang, apel, dan anggur. Mereka sangat menyukai spray millet.  Ketersediaan air sangat penting untuk kelangsungan hidup burung ini, sehingga Zebra Finch akan sering minum ketika air tersedia dan menikmati mandi di sebuah mangkuk kecil.  Zebra Finch mungkin bisa kegemukan, karena sering makan sepanjang hari, namun burung yang kegemukan butuh lebih banyak olahraga bukan pakan yang sedikit. Zebra Finch harus selalu memiliki akses ke makanan segar dan air. 

Perilaku zebra finch yang tiba-tiba suka mengumpulkan sesuatu menunjukkan bahwa pasangan ini siap membuat sarang. Pasangan ini akan menarik batang atau daun tanaman, dan jika tidak ada bahan-bahan yang tersedia untuk dikumpulkan, mereka akan menggunakan bulu dan kulit bijian. semua bahan yang dapat digunakan untuk membangun sarang akan dikumpulkan di sudut lantai kandang, atau dalam wadah pakan. Ketika perilaku ini terlihat, pasangan ini harus disediakan sarang. Sarang ini harus selalu ditempatkan di sudut tertinggi dari kandang, berlawanan dengan wadah pakan, tapi dekat dengan tenggeran.  Pada masa pembuatan sarang, keduanya akan tidur bersama dalam sarang.

Ketika mereka menerima sarang dan mulai menggunakannya setiap malam, mereka harus disediakan bahan sarang tali pendek dan daun. Mereka lebih memilih bahan yang panjangnya beberapa inci dan akan menggunakan hampir semua jenis dan warna bahan yang lembut, bahan sarang yang panjang atau mudah kusut menyebabkan tercekik atau bahkan kematian. Kotak sarang akan diisi dengan segala sesuatu yang bisa diambil setidaknya satu minggu sebelum mulai bertelur. Jumlah telur berkisar antara dua sampai tujuh butir, dan umumnya berjumlah 5 butir.


Jantan dan betina mempunyai ukuran yang sama tetapi dapat dengan mudah dibedakan karena jantan umumnya memiliki bulu pipi oranye cerah, paruh merah, dan pola hitam dan putih umumnya lebih mencolok. Paruh kadang-kadang menjadi satu-satunya cara untuk membedakan jenis kelamin dari Finch Zebra, karena pada beberapa mutasi , warna oranye di pipi kadang pudar atau tidak ada. Keturunan dari pasangan yang berwarna sama kadang-kadang mungkin berbeda dari warna orang tua nya, bervariasi dari abu-abu polos untuk putih polos. Variasi ini biasanya disebabkan peternakan campuran antara jenis finch dari satu garis keturunan. Namun, pipi oranye merupakan indikasi kuat bahwa Zebra Finch muda benar-benar jantan dan warna pipi mulai muncul ketika umur sekitar dua bulan. Zebra Finch Muda memiliki warna paruh hitam, akan berganti warna ketika pubertas, meskipun mulai berubah pada usia satu bulan.


Anakan akan menetas sesuai dengan waktu masing-masing telur dikeluarkan. Wajar jika ada satu atau dua telur yang belum menetas, sementara sang induk sudah mulai meloloh. Setelah telur mulai menetas sebaiknya peternak mulai memeriksa setiap hari untuk mengatasi masalah seperti ada anakan yang lebih besar yang mungkin dapat menindih anakan lain yang lebih kecil, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah anakan yang akhirnya menjadi dewasa. Waktu dari bertelur sampai telur siap menetas berbeda pada tiap-tiap periode bertelur, tapi telur umumnya akan menetas dalam waktu 14 sampai 16 hari dari peneluran dan anakan mulai berani keluar sarang dalam waktu sekitar tiga atau empat minggusetelah  menetas, akan terlihat dewasa dalam waktu sekitar tiga bulan. Umur siap produksi  adalah delapan bulan atau lebih. Zebra finch umumnya adalah indukan yang dan akan bergantian mengeram serta meloloh anaknya.
Ketika betina sedang bertelur, hanya pasangannya saja yang diperbolehkan dalam sarang. Membiarkan pasangan mulai produksi lagi sementara anakan pada produksi pertama masih dikandang akan membuat stres semua burung dalam kandang. Sang jantan tidak akan membiarkan burung lain dekat dengan sarangnya. Ketika induk sudah mulai bertelur lagi disarankan memindahkan anakan di kandang terpisah untuk mencegah tindakan agresif dari jantan dewasa yang kemungkinan akan mencoba untuk mengalahkan burung muda yang dikira akan menarik perhatian si betina.

Sumber: terjemahan bebas dari www.wikipedia.org
Foto : Koleksi ozone farm

Artikel Terkait