"Solar Tsunami" Telah Hampiri Bumi

Bumi telah diserang oleh badai luar angkasa. Gelombang badai ini telah menyerang bumi setelah terjadi ledakan yang cukup hebat di sekeliling matahari.





Ledakan-ledakan tersebut direkam oleh beberapa satelit NASA akhir pekan lalu melalui teropong Solar Dynamics Observatory yang mengamati kejutan dari gelombang-gelombang tersebut. Demikian seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (4/8/2010).

"Letupan ini mengarah langsung kearah Bumi. Kemungkinan telah terjadi Selasa, 3 Agustus 2010, kemarin," Kata Leon Golub perwakilan dari Harvard-Smithsonian Centre for Astrophysics.

Mereka memprediksi, gelombang badai yang disebut 'tsunami matahari' ini telah menabrak bumi kemarin. Namun belum ada laporan resmi mengenai efek yang ditimbulkannya. Peringatan ilmuwan muncul setelah satelit Laboratorium Dinamika Matahari mencermati aktivitas matahari.

Api ledakan yang disebut semburan massa koronal ini diperkirakan tengah menuju bumi. Gelombang api tsunami matahari ini bisa menjalar sejauh 93 juta mil pada barisan galaksi.

"Erupsi ini tengah mendekati kita," kata Golub. Menurut dia, api tsunami matahari akan menimbulkan cahaya spektakuler sepanjang aurora kutub utara dan selatan. Kendati terlihat indah, warga bumi tetap diminta waspada.

Para astronom dari seluruh dunia menyaksikan cahaya api yang besar di atas titk matahari yang berukuran sebesar bumi, kemungkinan akan terjadi rentetan kelanjutan letupan di permukaan matahari.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa erupsi besar matahari dapat menghancurkan satelit dan merusak jaringan komunikasi, apabila hal itu terjadi sekarang.

NASA baru-baru ini memperingatkan Inggris bisa mengalami blackout dan kehilangan signal komunikasi untuk jangka waktu yang lama, setelah bumi terkena 'tsunami matahari'. Belum jelas, seberapa besar kerusakan perangkat komunikasi dunia, setelah ledakan terakhir matahari.

Dr Lucie Green dari Mullard Space Science Laboratory mengklaim telah mengikuti fenomena tersebut menggunakan teleskop Hinode buatan Jepang.

"Sangat indah ledakan yang dihasilkan oleh Matahari tersebut," ujar Green.


(sumber: www.okezone.com)

Artikel Terkait