Landak Mini Kian Diminati

Ada tren baru dalam dunia binatang peliharaan yaitu landak mini. Meski peminatnya masih sebatas kalangan hobiis, namun permintaaan binatang ini terus meningkat. Disisi lain jumlah peternaknya masih sangat sedikit. Peluang binsis yang menjanjikan, bukan? 
Cuncun Setiawan, Landak MiniAnda tentu sudah mengenal landak hutan atau yang hanya dikenal dengan nama landak. Tapi, bagaimana dengan landak mini? Jika Anda mendengarnya saja belum pernah itu dapat dimaklumi. Sebab, hewan yang nenek moyangnya berasal dari Afrika ini, memang baru masuk ke Indonesia sekitar tahun 1990-an.
Bahkan, hingga 17 tahun kemudian, keberadaan landak mini masih tetap belum banyak diketahui masyarakat luas. Mungkin, hal ini terjadi, karena peredarannya masih sebatas di kalangan hobiis. Padahal, ia dapat dengan mudah dijumpai di berbagai pet shop, mengingat statusnya adalah hewan peliharaan. Meski, justru karena status itu, African Pygmy Hedgehog (nama Latinnya, red.) ini menjadi gampang mati.
Dalam perkembangannya, setelah semakin banyak orang mengetahui bagaimana merawatnya, apa makanannya, bagaimana mengembangbiakkannya, dan lain-lain, terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Walau, dilihat dari skala bisnis, pemasarannya masih berkutat dari satu pet shop ke pet shop yang lain. Di samping itu, jumlah peternaknya juga tetap belum banyak.
"Pada awal tahun 2009, kami berinisiatif mensosialisasikannya melalui berbagai media. Nah, dari sinilah, mulai banyak orang yang melihat, ingin mengetahui atau mengenalnya, dan akhirnya tertarik untuk memilikinya. Apalagi, landak mini itu binatang yang unik, eksotis, dan lain daripada yang lain. Sehingga, memeliharanya pun menjadi suatu aktivitas yang unik sekaligus aneh," tutur Cuncun Setiawan, pemilik Bintaro Fish Center.
Landak MiniDikatakan begitu, sebab landak mini atau hedgehog merupakan suatu jenis landak yang tidak dapat tumbuh besar. Tapi, bukan karena rekayasa genetika. Dilihat dari bobot tubuhnya, binatang yang biasanya hidup di alam liar ini, cuma berbobot 300 gr-500 gr. Bahkan, yang obesitas saja, bobotnya tidak lebih daripada 700 gr.
Dilihat dari ukuran badannya, hanya sebesar telapak tangan wanita dewasa. Selain itu, panjang durinya cuma 1 cm dan letaknya sangat rapat. Sehingga, tidak akan melukai tangan kita, ketika dipegang atau disentuh. "Rasanya seperti kalau kita menyentuh sikat pencuci pakaian," jelas Cuncun. Berbeda dengan landak atau porcupine yang memunyai duri sepanjang hampir 20 cm, sangat runcing, dan berbahaya.
Satwa ini juga tidak ganas atau liar. Sehingga, dapat dipegang, dielus-elus, dan diajak bermain oleh anak-anak berumur lebih dari 5 tahun. Di samping itu, juga aman dibiarkan berkeliaran di dalam rumah. "Dia sama sekali tidak berbahaya. Jika merasa berada dalam keadaan bahaya, dia tidak menggigit seperti hamster. Dia justru bersikap pasif dengan menggulung dirinya sedemikian rupa hingga berbentuk seperti bola tenis. Dalam kondisi seperti itu pun, jika dipegang, duri-durinya tetap tidak akan melukai. Kadangkala, ia juga mendesis-desis sambil menyentakkan tubuhnya, sekadar untuk menakut-takuti musuhnya," ungkapnya.
Di Indonesia, ia melanjutkan, hanya satu jenis hedgehog yang diperkenalkan ke masyarakat yaitu yang berwarna salt and pepper atau abu-abu. Selanjutnya, keturunan mereka disaling-silangkan berulang kali. Hasilnya, berupa hedgehog dengan warna putih seluruhnya dan mata merah (albino), hedgehog dengan duri di bagian tengah tubuhnya berwarna belang-belang sedangkan duri di kanan kiri tubuhnya berwarna putih dan hitam (pinto), hedgehog dengan warna duri putih cokelat putih, dan sebagainya. Total, hanya dari variasi warna durinya telah dihasilkan 90 jenis landak mini baru.

(sumber: www.majalahpengusaha.com)

Artikel Terkait